ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “M” PERSALINAN KALA I-IV
DI RSKD IBU DAN
ANAK SITTI
FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 23 MARET
2013
Asuhan pada
kasus ini dengan pendekatan pola pikir varney dan pendokumentasian SOAP
A.
Langkah I : Pengkajian Data Dasar
- Identitas Istri/Suami
No Register :
08 10 10
Tanggal Masuk :
23 Maret 2012 pukul 10.00
WITA
Tanggal Pengkajian :
23 Maret 2012 pukul 10.05 WITA
Tanggal partus
: 23 Maret 2012 pukul 10.45 WITA
Nama : Ny
“M” /
Tn “H”
Umur : 33
tahun / 48 tahun
Nikah : 1
kali, lamanya ±20
tahun
Suku : Makassar
/ Makassar
Agama : Islam
/ Islam
Pendidikan : SD / SD
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl.
Sultan Abdulah 2
- Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu merasa sakit perut tembus ke belakang sejak tanggal
23 maret 2013 pukul 07.00 wita disertai pelepasan lendir dan darah sedikit, Sifat
his hilang dan timbul, semakin lama semakin sakit, Nyeri diatasi dengan
mengelus-elus daerah pinggul dan menarik napas panjang, ibu terakhir istirahat
tanggal 23 maret 2013 jam 06.00 wita,
terakhir makan jam 07.15 wita dan terakhir BAB
jam 08.00 wita
- Riwayat Kesehatan Lalu dan Sekarang
Tidak
ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, DM, asma, malaria,
thypoid, PMS, riwayat operasi,
ketergantungan obat-obatan, dan alergi terhadap makanan.
- Riwayat penyakit keturunan
Tidak ada riwayat kehamilan kembar dan penyakit kejiwaan
8.
Data Psikososial, Spiritual, dan Ekonomi
a.
Ibu dan keluarga senang dengan
kehamilannya dan direncanakan.
b.
Hubungan suami
dengan keluarga baik
c.
Pengambil keputusan
dalam keluaraga secara musyawarah mufakat
d.
Ibu selalu berdoa
agar persalinannya berjalan normal
e.
Penghasilan suami
mencukupi kebutuhan sehari – hari, biaya persalinan ditanggung oleh suami dan
dibantu dengan menggunakan jamkesda.
- Pemeriksaan Fisik
a.
Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : baik, ibu nampak meringis tiap kali
kontraksi
b.
TTV
1)
Tekanan darah :
110/80 mmHg
2)
Nadi :
90 x/menit
3)
Suhu :
36,5 ⁰C
4)
Pernapasan :
18 x/menit
c.
Kepala dan Wajah
Tidak ada oedema pada wajah, Konjungtiva merah muda dan sklera
putih.
d.
Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
e.
Payudara
Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk, Hiperpigmentasi areola, Tidak ada massa dan nyeri tekan dan ASI keluar bila areola dipencet.
f.
Abdomen
1.
Tidak ada bekas luka operasi
2.
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jrb px
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III :
kepala
Leopold IV :
sudah masuk dalam
panggul
3.
TFU : 35 cm
4.
Lingkar perut :
90 cm
5.
TBJ : Lingkar perut x TFU
: 90x 35
: 3150 gram
6.
HIS : 4x10 (40”-45”) kuat dan teratur
7.
DJJ terdengar kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut dengan frekuensi 136x/ menit
8.
Perlimaan : 2/5
g.
Pemeriksaan dalam vagina / VT (tanggal 23
Maret 2013 pukul 10.10 WITA)
1)
Vulva/ vagina tidak ada kelainan
2)
Portio lunak dan tipis
3)
Pembukaan 8 cm
4)
Ketuban (+)
5)
Presentasi kepala
6)
posisi UUK kanan depan
7)
Penurunan kepala H III
8)
Tidak ada penumbungan
9)
Kesan panggul normal
10) Pelepasan lendir dan darah
h.
Anus
Tidak ada haemoroid.
i.
Ekstremitas
Tidak ada
oedema dan varises, simetris kiri dan kanan.
j.
Pemeriksaan Lab
Tanggal 23 Maret 2012, pukul 10.05 wita
Hb : 12 gr%
Albumin :
(-)
Reduksi :(-)
- Langkah II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
Gx PIx A0, Gestasi 37 minggu
2 hari, situs
memanjang, presentasi kepala, BDP, Intrauterin, Tunggal / Hidup, inpartu
kala I fase aktif, keadaan ibu dan janin baik.
1.
Gx PIx Ao
Data subjektif :
Hamil ke sepuluh dan tidak pernah keguguran
Data objektif :
Tonus otot perut tampak kendor, tampak linea nigra dan striae albican.
Analisa dan interpretasi data :
a.
Tonus otot tampak kendor karena pembesaran perut dan
peregangan otot-otot kehamilan yang
lalu.
b.
Adanya line nigra dan striae albican disebabkan karena
terjadinya hyperpigmentasi kulit oleh pengaruh melanophore stimulating
hormone (msh) lobus hypofisis anterior dan pengaruh kelenjar supra renalis yang
meningkat setelah persalinan, striae livide ini akan berubah warna menjadi
putih yang disebut striae albicans ( prawirohardjo sarwono, 2002 ).
2.
Gestasi 37 minggu 2 hari
Data subjektif : HPHT tanggal 20 juni 2012
Data Objektif : TFU 35 cm
Analisa dan interpretasi data :
Dari HPHT tanggal 20 juni 2012 sampai
tanggal pengkajian tanggal 23 maret 2013, maka umur kehamilannya 37 minggu 2
hari, di hitung dengan menggunakan rumus neagle. usia kehamilan sesuai dangan
tinggi fundus uteri yaitu usia kehamilan 37 minggu 2 hari TFU 32-38 cm. (prawirohardjosarwono
ilmu kebidanan hal 186 ). Menurut Mc Donald tuanya kehamilan dalam bulan dapt diukur
dengan rumus Jarak Fundus – Sympisis (TFU) dalam cm dibagi 3,5 ( Sinopsis
Obstetri Fisiologi).
3.
Situs memanjang
Data
subyektif : pergerakan janin
dirasakan kuat disebelah kiri
perut ibu
Data
obyektif : palpasi
Leopold
a.
Leopold 1 : bokong
b.
Leopold 2 : puka
c.
Leopold 3 : kepala
d.
Leopold 4 : sudah masuk dalam panggul
Analisa
dan interpretasi data
Pada
palpasi leopold 2, apabila teraba punggung berarti situs memanjang, sedangkan
apabila teraba bokong atau kepala berrarti situs melintang (manuaba, ibg, 1998 ).
4.
Presentasi kepala
Data
subyektif : sering
dirasakan ada gerakan menendang pada sebelah kiri atas perut
Data
obyektif : palpasi Leopold III
teraba kepala bagian terendah
Analisa
dan interpretasi data :
Pada
palpasi Leopold III teraba bagian bulat, keras, melenting pada sympisis dan
pada fundus teraba bagian lunak, kurang melenting, dan kurang bundar, presentase janin dalam rahim
adalah presentase kepala karena berat kepala lebih besar dari bokong, dan
menurut teori akomodasi bahwa bentuk uterus yang sedemikian rupa sehingga
volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada diatas ruangan yang lebih
luas, kepala menyesuaikan diri dengan ruangan yang lebih kecil pada pap (
prawirohardjo sarwono , 1999 ).
5.
BDP
Data subyektif :
-
Data
obyektif :
palpasi Leopold IV ; kepala sudah masuk
dalam panggul
Analisa
dan interpretasi data :
Pada
palpasi Leopold IV teraba bagian
keras, bulat dan melenting dan kedua tangan tidak bisa bertemu ini menandakan bahwa kepala sudah masuk dalam panggul ( manuaba ibg
1998 hal 136 ).
6.
intrauterine
Data
subyektif :
ibu tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat
Data
obyektif :
ibu tidak pernah merasa nyeri hebat saat dipalpasi
Analisa
dan interpretasi data :
Bagian dari uterus yang merupakan tempat berkembangnya janin adalah kavum
uteri dimana pada bagian ini hasil konsepsi dapat tumbuh dan berkembang hingga
aterm tanpa menyebabkan adanya rasa nyeri
(manuaba, IBG, 1998 )
7.
Tunggal/ Hidup
Data
subyektif :
janinnya bergerak kuat
pada bagian perut sebelah kiri
Data
obyektif :
a.
Leopold 1 :
3 jrb px
b.
Leopold II : PUKA
c.
Leopold III :
kepala
d.
Djj 136x/i terdengar kuat dan teratur
Analisa dan
interpretasi data :
a.
teraba satu bokong,
satu punggung, dan satu kepala, menandakan janin tunggal ( ilmu kebidanan, hal
129).
b.
Teraba
2 bagian besar janin pada lokasi yang
berbeda, bagian kepala pada kuadran bawah perut, bagian bokong pada kuadran
atas perut, pada kehamilan tunggal hanya terdengar satu bunyi jantung janin
dengan perbedaan sekitar 10 denyutan permenit (
sarwono, 1999 ).
8.
Inpartu kala I fase aktif
Data
Subjektif : Ibu merasakan sakit
perut tembus ke belakang disertai
pelepasan lendir dan darah sedikit
Data
Objektif : Pembukaan 8 cm
Penurunan kepala 2/5, Hodge III
Pengeluaran lendir dan darah
Analisis
Dan Interpretasi Data :
a.
Tanda-tanda inpartu
adalah sakit perut tembus ke belakang disertai pelepasan lendir dan darah.
Lendir berasal dari kanalis servikalis mulai membuka dan mendatar, sedangkan pelepasan
darah berasal dari pembuluh kapiler yang pecah disekitar kanalis servikalis
karena pergerakan ketika serviks membuka. (Sinopsis Obstetsri, hal 94).
b.
Pembukaan serviks 8 cm merupakan fase aktif dimulai
dari pembukaan 4-10 cm.
c.
Pada pemeriksaan dalam, posisi kepala hampir sejajar dengan pinggir
atas sympisis dalam rongga panggul sehingga
penurunan kepala Hodge III.
9.
Keadaan ibu dan janin baik
a. Keadaan ibu baik
Data Subjektif : -
Data Objektif :
1.
Keadaan umum baik
2.
Konjungtiva merah muda, sklera putih
3.
Tidak ada oedema pada wajah, tangan, dan kaki
4.
TTV
TD : 110/80 mmhg
N : 90x/menit
S : 36,5 ⁰C
P : 18x/menit
Analisis
Dan Interpretasi Data
Tidak adanya preeklampsi/eklampsi, anemia, hiperemesis
gravidarum, dimana TTV dalam batas-batas normal, konjungtiva merah muda, tidak
ada edema pada wajah, tangan dan kaki menandakan ibu dalam keadaan baik.
b.
Keadaan janin baik
Data Subjektif : -
Data Objektif :
Pada palpasi teraba pergerakan janin
DJJ
136
x/menit terdengar jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu
Analisis
Dan Interpretasi Data
Pada pemeriksaan Leopold teraba pergerakan janin dan pada auskultasi
Djj terdengar 136 x/menit, hal ini menandakan janin dalm keadaan baik
- Langkah III. Identifikasi Diagnosa /Masalah Potensial
Potensial terjadi perdarahan
Data subjektif : Ibu
hamil yang ke sepuluh dan tidak pernah keguguran
Data objektif : otot perut terlihat kendor
Analisa dan interpretasi data :
Terlalu sering melahirkan, misalnya lebih dari 3 kali itu
bisa menyababkan perdarahan karena
pembuluh darah akan melebar dan bisa pecah dan keadaan uterus yang menipis
menyebabkan kontraksi uterus kurang baik. (kapita selekta kedaruratan obstetri
ginekologi, ben zion T 1994 ).
- Langkah IV. Evaluasi Perlunya Tindakan Segera/ Kolaborasi
Tindakan kolaborasi advis dokter RL 18 tetes/menit menggunakan tranfusi
set; tanggal 23 maret 2013, pukul 10.20 wita pasang infus RL botol pertama, cairan pertama, 18 tetes/
menit.
- Langkah V. Rencana Asuhan
1.
Tujuan
a.
Kala I fase aktif berlangsung normal
Kriteria : Pembukaan
lengkap paling lambat 2 jam kemudian yaitu pukul 12.00 wita di sertai dengan
penurunan kepala 0/5, his semakin sering, durasi semakin lama, interval semakin
pendek, frekuensi semakin bertmbah dalam
10 menit.
b.
Keadaan ibu baik
Kriteria : Tanda – tanda vital dalam batas
normal : sistol
= 90-120 mmHg kenaikannya tidak > 15 mmHg,
Diastol = 60-90 mmHg kenaikannya tidak
> 10 mmHg, suhu = 36,5 -37°C
kenaikannya tidak > 1°C, Nadi = 60-100 x/i, Pernapasan = 16-24 x/i, kandung kemih
tetap kosong, minum ±150cc / 1 jam.
c.
Keadaan janin baik
Kriteria : DJJ terdengar
jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi
120-160
x/menit,
ketuban pecah pada pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan warnanya jernih,
penyusupan kepala tidak ada.
d.
Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialaminya.
Kriteria : jika
his timbul ibu tidak berteriak, ibu dapat melaksanakan apa yang di katakan
bidan.
e.
Ibu mendapatkan dukungan fisik dan psikologis dari
keluarga dan petugas.
Kriteria : keluarga mendampingi
ibu selama proses persalinan dan membantu memenuhi kebutuhan ibu.
f.
Kemajuan persalinan terpantau
Kriteria : hasil observasi
terlampir dalam patograf.
2.
Rencana
Tindakan
a.
Sampaikan hasil
pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
Rasional :
dengan memberitahu hasil pemeriksaan , ibu dan keluarga merasa lebih tenang
mengetahui keadaannya.
b.
Jelaskan manfaat
nyeri persalinan pada ibu dan keluarga
Rasional : dengan adanya nyerimenandakan adanya kemajuan persalinan
dan mengurangi kecemasan yang dapat mengganggu proses persalinan.
c.
Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih.
Rasional : kandung kemih yang
penuh dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu dan dapat menghambat penurunan kepala janin.
d.
Beri ibu kebebasan untuk memilih posisi yang nyaman.
Rasional : asuhan sayang ibu.
e.
Anjurkan ibu bernafas panjang saat ada kontraksi.
Rasional : menarik napas panjang lewat hidung dan di hembuskan lewat
mulut akan meningkatkan suplai O2 sehingga mengurangi rasa sakit dan
dapat mengalihkan perhatian pada nyeri tersebut.
f.
Beri suport dan motivasi pada ibu.
Rasional : dengan memberi support dan motivasi pada ibu di harapkan
ibu tetap optimis dan bersemangat
menghadapi persalinan dan kelahiran bayi.
g.
Beri hidrasi dan intake yang cukup 100 cc/jam.
Rasional : memenuhi kebutuhan energi dan cairan tubuh serta mencegah
dehidrasi.
h.
Setiap 30 menit observasi his selama 10 menit, DJJ dan nadi selama 1 menit, pemeriksaan
VT, TD dan Suhu setiap 4 jam atau sebelum 4 jam bila
ada indikasi.
Rasional : memantau keadaan ibu dan janin, serta melakukan VT untuk mengetahui keadaan ibu dan janin serta
kemajuan persalinan.
i.
Isi lembar patograf
Rasional : dengan patograf dapat memantau kemajuan
persalianan.
- Langkah VI. Pelaksanaan Asuhan
Tanggal
23 Maret 2013
pukul 10.25 WITA
a.
Menyampaikan hasil pemeriksaan
pada ibu dan keluaraga bahwa keadaannya dan keadaan bayinnya baik
b.
Menjelaskan manfaat tentang nyeri pada ibu dan keluarga : ibu
mengerti dan dapat berdaptasi dengan nyeri yang dirasakan.
c.
Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih : ibu tidak berkemihh karena tidak merasa
ingin berkemih.
d.
Memberikan ibu kebebasan untuk mengambil posisi sesuai keinginanya : ibu
miring kiri.
e.
Menganjurkan ibu mengatur relaksasi : ibu
bersedia untuk melakukan tekhnik relaksasi saat his untu mengurangi rasa
nyerinya.
f.
Memberi suport dan motivasi pada ibu : ibu
mendapat support dari keluarga dan pertugas dan merasa lebih tenang menghadapi
proses persalinan.
g.
memberi hidrasi dan intake yang cukup 100 cc/jam : 10.35 wita Memberikan dehidrasi dan intake yang cukup dengan
memberikan ibu minum air putih ± 150 cc.
h.
Setiap 30 menit mengobservasi his selama 10 menit, DJJ dan nadi selama 1 menit, pemeriksaan
VT, TD dan Suhu setiap 4 jam atau sebelum 4 jam bila
ada indikasi.
i.
Mengisi lembar partograf.
- Langkah VII Evaluasi
Tanggal
23 maret 2013 pukul 10.40 wita
Keadaan ibu dan janin baik ; terlampir dalam partograf.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “M” INPARTU KALA I FASE AKTIF
DI RSKDIA SITTI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 23 MARET
2013
Identitas Istri/Suami
No
Register : 08 10 10
Tanggal
Masuk : 23 Maret 2012 pukul 10.00
WITA
Tanggal
Pengkajian : 23 Maret 2012 pukul 10.05 WITA
Tanggal
partus : 23 Maret 2012 pukul 10.45 WITA
Nama :
Ny “M” /
Tn “H”
Umur :
33
tahun / 48 tahun
Nikah :
1 kali, lamanya ±20 tahun
Suku : Makassar
/ Makassar
Agama : Islam
/ Islam
Pendidikan :
SD / SD
Pekerjaan :
IRT / Wiraswasta
Alamat :
Jl. Sultan Abdulah 2
Subjektif (S)
Ibu merasa sakit perut tembus ke belakang sejak tanggal 23 maret 2013 pukul
07.00 wita disertai pelepasan lendir dan darah sedikit, Sifat his hilang
timbul, semakin lama semakin sakit, nyeri diatasi dengan mengelus-elus daerah pinggang
dan menarik napas panjang, ibu terakhir istirahat tanggal 23 maret 2013 jam 06.00 wita, terakhir makan
jam 07.15 wita dan terakhir BAB jam 08.00 wita. HPHT tanggal 20
Juni 2012, Pergerakan
janin pertama kali dirasakan sejak bulan Oktober 2012 sampai sekarang dan paling kuat
bergerak di perut sebelah kiri ibu. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu dan
kehamilan sekarang tidak ada kelainan dan tanda- tanda bahaya. Tidak ada riwayat
penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, DM, asthma, malaria, thypoid, PMS, operasi, ketergantungan
obat-obatan, alergi terhadap makanan, kehamilan kembar dan penyakit kejiwaan, Ibu dan
keluarga
senang dengan kehamilannya dan direncanakan, Hubungan suami dengan keluarga baik,
Pengambil keputusan dalam keluaraga adalah suami secara musyawarah dan mufakat,
Ibu selalu berdoa agar persalinannya
berjalan normal, Penghasilan suami mencukupi kebutuhan sehari – hari, biaya
persalinan ditanggung oleh suami dan dibantu dengan menggunakan jamkesda.
Objektif (O)
1.Pemeriksaan
umum
Keadaan Umum : baik, ibu nampak meringis tiap kali
kontraksi
2.TTV
a.
Tekanan darah :
110/80 mmHg
b.
Nadi :
90 x/menit
c.
Suhu :
36,5 ⁰C
d.
Pernapasan :
18 x/menit
3.Kepala dan Wajah
Tidak ada oedema pada wajah, Konjungtiva merah muda dan sklera
putih.
4.Leher
Tidak ada pembesaran pada kelenjar
tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis
5.Payudara
Payudara simetris kiri dan kanan, Putting susu terbentuk, Hiperpigmentasi areola, Tidak ada massa dan nyeri tekan dan ASI keluar bila areola dipencet
6.Abdomen
a.
Tidak ada luka bekas operasi,
b.
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jrb px
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : kepala
Leopold IV : sudah masuk dalam panggul
a.
TFU :
35 cm
b.
Lingkar perut : 90
cm
c.
TBJ : Lingkar perut x TFU
: 90x 35
: 3150 gram
d.
HIS : 4x10 (40”-45”) kuat dan teratur
e.
DJJ terdengar kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut dengan frekuensi 136x/ menit
f.
Perlimaan : 2/5
7. Pemeriksaan dalam vagina / VT (tanggal 23
Maret 2013 pukul
10.10WITA)
a.
Vulva/vagina tidak ada kelainan
b.
Portio lunak dan
tipis
c.
Ketuban (+)
d.
Pembukaan 8 cm
e.
Presentase kepala
f.
posisi UUK kanan depan
g.
Penurunan kepala H III
h.
Tidak ada
penumbungan
i.
Kesan panggul
normal
j.
Pelepasan lendir dan
darah
8.Anus
Tidak ada
haemoroid.
9.Ekstremitas
Tidak ada oedema dan varises, simetris
kiri dan kanan.
10.Pemeriksaan
Lab
Tanggal
23 Maret 2013, pukul 10.05 wita.
a.Hb :
12 gr%
b.Albumin :
(-)
c.Reduksi : (-)
Analisa (A)
Gx PIx A0, Gestasi 37 minggu
2 hari, situs
memanjang, presentasi kepala, BDP, Intrauterin, Tunggal/Hidup, inpartu
kala I fase aktif. keadaan ibu dan janin
baik
Penatalaksanaan (P)
Tanggal
23 Maret 2013
1.
Menyampaikan hasil pemeriksaan
pada ibu dan keluaraga bahwa keadaannya dan keadaan bayinnya baik
2.
Menjelaskan manfaat tentang nyeri pada ibu dan keluarga : ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
3.
Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih : ibu berkemih ±100 cc pukul 10.25 wita.
4.
Memberikan ibu kebebasan untuk mengambil posisi sesuai keinginanya : ibu miring
kiri.
5.
Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi : ibu menarik
nafas panjang saat his untuk mengurangi rasa nyerinya.
6.
Memberi suport dan motivasi pada ibu : ibu
mendapat support dari keluarga dan pertugas dan merasa lebih tenang menghadapi
proses persalinan.
7.
memberi hidrasi dan intake yang cukup: pukul 10.35 wita ibu minum air putih ± 150 cc.
8.
Setiap 30 menit observasi his
selama
10 menit, DJJ dan nadi selama 1 menit, pemeriksaan
VT, TD dan Suhu setiap 4 jam atau sebelum 4 jam bila
ada indikasi ; terlamir dalam lembar patograf
9.
Mengobservasi tanda- tanda gejala kala II ; ibu merasakan
Sakit perut tembus ke belakang semakin sering dan semakin kuat, Rasa ingin BAB
dan ada tekanan pada anus serta ada dorongan untuk meneran, pukul 10.35 wita
porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban utuh, UUK dibawah simfisis,
penurunan kepala hodge IV.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “M” INPARTU KALA II
Subjektif (S)
Sakit
perut tembus ke belakang semakin sering dan semakin kuat, Rasa ingin BAB dan
ada tekanan pada anus serta ada dorongan untuk meneran
Objektif (O)
1.
Perineum menonjol
2.
Vulva terbuka
3.
Ibu tampak ingin meneran
4.
Kontraksi uterus 5x10 menit (50”-55”)
5.
VT II tanggal 23 Maret 2013 pukul 10.35 WITA
a.
Portio :
tidak teraba
b.
Ketuban :
utuh
c.
Pembukaan serviks :
lengkap
d.
Presentasi : kepala dengan UUK di bawah simpisis
e.
Molase :
tidak ada
f.
Penurunan kepala :
H IV
g.
Penumbungan : tidak ada
h.
Pelepasan :
lendir dan darah
Analisa (A)
Perlangsungan kala II, keadaan ibu dan janin baik.
Penatalaksanaan (P)
Tanggal 23 maret 2013,
pukul 10.40 WITA
1.
Menyiapkan alat partus;
2.
Menyiapkan diri / menggunakan alat pelindung diri
3.
Memberikan dukungan kepada ibu dan mengikutsertakan
keluarga untuk mendampingi ibu dalam pertolongan persalinan ; ibu di dampingi
oleh anaknya.
4.
Memberitahukan ibu dan keluarga bahwa pembukaannya sudah
lengkap.
5.
Menganjurkan ibu mengedan saat ada his; Ibu mengedan saat
ada his
6.
Memberikan minum pada ibu diantara his; ibu minum teh
manis pada ibu diantara his ± 150cc.
7.
Memecahkan ketuban dengan mengguakan ½ koher ; air
ketuban jernih, jumlahnya ± 150 cc.
8.
Melepaskan handscoen dan merendam dalam larutan klorin.
9.
Memasang handuk bersih diatas perut ibu, serta meletakkan
kain bersih dan melipat sepertiga bagian di bawah bokong.
10.
Memakai handscoen
11.
Menolong melahirkan kepala, membersihakan mulut, hidung dan muka bayi
dengan menggunakan kasa steril memeriksa adanya lilitan tali pusat; tidak ada
lilitan tali pusat
12.
Menunggu putaran paksi luar secara spontan
13.
Melahirkan bahu secara biparietal.
14.
Melahirkan badan bayi dengan sangga susur; bayi lahir pukul
10.45 wita secara spontan, langsung menangis, warna kulit kemerahan, pergerakan
aktif, jenis kelamin laki-laki.
15.
Meletakkan bayi di atas perut ibu dan Mengeringkan bayi dengan
menggunakan handuk bersih ;
ibu Merasa senang dengan kelahiran bayinya
16.
Mengobservasi tanda gejala kala III.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “M” PERSALINAN KALA III
Subjektif
(S)
Ibu Merasa senang dengan kelahiran bayinya dan nyeri perut bagian bawah masih
terasa
Objektif
(O)
1.
Bayi lahir spontan tanggal 23 Maret 2013 pukul 10.45 Wita
2.
TFU 2 jari atas pusat
3.
Kontraksi uterus keras dan bundar
4.
Tampak semburan darah dari jalan lahir
Analisa (A)
Perlansungan kala III, keadaan ibu dan bayi
baik
Penatalaksanaan (P)
Tanggal 23 Maret 2013
pukul 10.50 wita
1.
Memeriksa fundus uteri ; TFU 2 jari atas pusat menandakan janin tunggal
2.
Memberitahu ibu akan disuntik
3.
Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM pada paha bagian
luar 1/3 bagian atas
4.
Menjepit tali pusat dengan klem 3cm dari pusat dan 2cm dari klem pertama,
memotong tali pusat.
5.
Meletakkan bayi tengkurap di atas perut ibu dan melakuan
IMD
6.
Memindahkan klem pada tali pusat 5 cm dari vulva
7.
Melahirkan plasenta dengan melakukan penegangan tali pusat terkendali secara dorso
kranial ; plasenta lahir lengkap jam 11.00 wita.
8.
Melakukan massase fundus
uteri; kontraksi uterus baik, uterus teraba keras dan bundar, TFU
setinggi pusat.
9.
Mengajarkan ibu dan
keluarga untuk melakukan mesase fundus uteri ; Ibu masih merasa nyeri perut bagian bawah , Merasa
lelah dan ingin beristirahat.
10. Memeriksa adanya lasserasi jalan lahir.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “M” PERSALINAN KALA IV
Subjektif (S)
Mengeluh
nyeri perut bagian bawah masih terasa, Ibu dan keluarga senang dengan
kelahiran bayi, Merasa lelah dan ingin beristirahat
Objektif (O)
1.
Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap pukul 11.00 WITA
2.
Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
3.
TFU setinggi pusat
4.
Perdarahan ± 150 cc
5.
Kandung kemih kosong
6.
TTV
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
- Nadi : 86 x/menit
- Suhu : 37 ºC
- Pernapasan : 18 x/menit
7.
Ibu tampak lelah setelah proses persalinan
8.
Pukul 10. 45
wita bayi
lahir spontan dengan presentase belakang kepala, JK: laki-laki, BBL: 2900gram, PBL: 47
cm
9.
Apgar score 8/10
10. Rupture perineum tingkat I
Analisa (A)
Perlangsungan
kala IV
ruptur tingkat I, keadaan ibu dan bayi baik
Penatalaksannaan
(P)
Tanggal 23 Maret
2013
pukul 11.05 WITA
1.
Melakukan penjahitan dengan catgut secara jelujur dengan
anastesi terlebih dahulu; rupture
dijahit dengan teknik jelujur menggunakan benang catgut dianastesi dengan
lidokain 1 ampul.
2.
Memastikan uterus berkontraksi dengan baik; uterus teraba
keras dan bundar.
3.
Mengevaluasi kehilangan darah; perdarahan ± 50 cc.
4.
Mengobservasi keadaan ibu setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan 30 menit pada jam kedua; terlampir dalam partograf
5.
Memastikan kandung kemih ibu kosong; kandung kemih
kosong.
6.
Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5 %; alat telah direndam selama 10 menit.
7.
Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi; bahan yang
terkontaminasi telah dibuang di tempat sampah medis.
8.
Membersihkan ibu dari air ketuban, lendir, darah serta
mengganti pakaian ibu; ibu telah dibersihkan dan digantikan pakaiannya serta
dipasangkan popok.
9.
Mendekontaminasi tempat tidur; tempat tidur telah
didekontaminasi dengan larutan klorin 0,5 %.
10. Melepaskan
handscoen dalam larutan klorin dan mencuci tangan dengan air sabun di bawah air
mengalir.
11. Melengkapi
partograf.
nice blog. . .
BalasHapus